UKM BBS FKIP Helat Pentas Seni, Siapkan Regenerasi

  • Post author:
  • Post category:Berita
You are currently viewing UKM BBS FKIP Helat Pentas Seni, Siapkan Regenerasi

Dompak-Unit Kegiatan Mahasiswa Boedak Bilik Sastra (BBS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMRAH menggelar Pentas Seni dengan tajuk “Menyemai bakat, menggaung sastra” di auditorium Kampus UMRAH Dompak, Jumat(15/3).

Pentas seni ini bertujuan untuk mencari bakat-bakat baru di bidang seni dan sastra, terutama Mahasiswa FKIP UMRAH untuk menjadi bagian dari keluarga besar UKM BBS FKIP.

Penampilan kali ini tampaknya penuh kejutan, karena bukan anggota BBS yang sudah tergabung sebelumnya, justru para mahasiswa yang berazam ingin bergabung dengan BBS sebagai tempat mengembangkan diri dan menggali bakat di bidang seni dan sastra.

Dalam pentas yang dimulai selepas shalat Jumat itu, rangkaian penampilan dipentaskan satu-persatu, mulai dari Tari Persembahan, Pembacaan Puisi, Visualisasi Puisi, hingga Teater rakyat tujuh bunian yang diiringi balutan irama Legenda Ulek Mayang yang populer di kalangan orang melayu terutama kawasan Kuala Terengganu.

Menariknya, setelah semuanya tampil, penampilan para calon anggota baru ini akan dikomentari oleh para expert, anggota senior BBS yang punya jam terbang panggung yang panjang.

Salah satunya adalah Irfan, Mahasiswa senior PBSI ini memberikan komentar dari segi penampilan teater. Ia menekankan agar calon anggota baru yang barusan mementaskan teater agar memperhatikan blocking panggung. Irfan juga menyoroti segi vokal dari penampilan tadi.

“Misalnya mic cuma ada dua, para penampil ada enam, semuanya harus mendapat porsi mic yang sama, kalian harus cari akal supaya dapat semua, seperti digantung micnya. Nasib baik ini ruangan tertutup, kalau di ruangan terbuka seperti pamedan, harus dicari celahnya supaya vokal dapat porsi yang setara” Ujar anak watan pulau Buru Karimun ini kepada para penampil teater.

Setelah semua senior BBS menyampaikan komentarnya, sebagai pemberi komentar pamungkas, mikrofon diberikan kepada Dosen Pembina BBS, Tessa Dwi Leoni, M.Pd.

Dalam ulasannya yang komprehensif, mula-mula komentar sekaligus masukan disampaikan Tessa kepada kepada penampil tari persembahan.

“Penari itu aksesorisnya jangan sampai berbeda, Kemudian tari persembahan juga harus ada tepak sirihnya, kalau tidak ada justru bukan tari persembahan namanya. Kemudian soal dandan sudah bagus ya, cuma harus mulai belajar make-up sendiri, misalnya ketika manggung di acara-acara kampus nantinya harus standby dandan jauh sebelum acara dimulai” ujar Alumni Pasca Sarjana UPI Bandung ini.

Soal olah gerak, Tessa menyarankan agar ketika menampilkan tari persembahan, ibarat menyambut tamu, gestur gerak tarinya harus diperhatikan betul-betul. “Dandan sudah cantik, kostum sudah bagus, detail gerak tarinya harus diperhatikan, jangan sampai asal-asalan” ujarnya.

Kemudian untuk Puisi, dosen yang juga kepala Lab Bahasa dan Sastra Prodi PBSI ini memberikan masukan kepada para penampil puisi.

“Puisi ini sangat banyak masukan tadi dari para expert BBS.Justru memang benar, puisi ini berat. Bahkan dosen sekalipun, tidak semua bisa membacakan puisi atau membawakan musikalisasi puisi dengan total. Kalau mau tampil bagus itu lupakan rasa malu, lupakan jati diri, menjadi orang lain atau tokoh lain. Jadi Rohnya dapet” katanya

Untuk Teater, Tessa menyampaikan bahwa dalam teater harus harus diperhatikan interaksi tokoh, misalnya dalam teater yang baru ditampilkan barusan, misalnya interaksi anak dan ibu, harus dilatih betul-betul. Terus juga, menurutnya kalau seandainya lama tidak bertemu, reaksi kagetnya bagaimana, jangan sampai satu tokoh sudah memberikan energi, tapi yang lain tidak menyambut, kan sayang sekali. “Nah ini harus diperhatikan betul-betul interaksi saling ini”

“Dalam teater rakyat itu , syara’ dan nilai-nilai kearifan lokal harus diperhatikan, karena bukan teater komedi. Dalam penampilan tadi, dengan interaksi dan gerakan yang salah kan jadi lucu, padahal teater ini bagus sekali. Jadi adat itu tolong diperhatikan” ujar Tessa yang disambut anggukan dari penampil teater.  

Walau sempat dibuat berdebar, pada akhirnya suka cita pun hadir, semua penampil pada pentas seni kali ini diterima sebagai anggota baru BBS. raut wajah tegang mendadak sirna. Berganti suka cita. Sebagai tanda resminya menjadi anggota BBS, para anggota baru tersebut dikalungkan medali secara simbolis oleh dosen Pembina BBS sebagai tanda pelayaran panjang panggung mereka bersama BBS akan dimulai. (pbsi/bbs)